Konfigurasi DHCP Server pada Debian 9 menjadi salah satu materi penting yang harus dipahami oleh siswa kelas 11 SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), terutama dalam mata pelajaran Administrasi Sistem Jaringan. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan jaringan yang digunakan untuk memberikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung dalam sebuah jaringan. Dengan memahami dan mampu mengimplementasikan konfigurasi DHCP Server, siswa tidak hanya dapat mengurangi kerumitan dalam pengelolaan alamat IP secara manual, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan jaringan skala kecil hingga besar. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah konfigurasi DHCP Server pada sistem operasi Debian 9 secara lengkap dan mudah dipahami, sehingga siswa dapat mempraktikkannya secara langsung di laboratorium sekolah. Pembahasan ini juga dilengkapi dengan penjelasan mengenai fungsi utama DHCP, kelebihan menggunakan layanan ini, serta cara memastikan DHCP Server berfungsi dengan optimal di jaringan lokal.
Apa itu DHCP Server
DHCP Server, atau Dynamic Host Configuration Protocol Server, adalah layanan jaringan yang bertugas untuk memberikan konfigurasi jaringan secara otomatis kepada perangkat-perangkat yang terhubung ke jaringan. Konfigurasi tersebut mencakup pemberian alamat IP, subnet mask, default gateway, hingga DNS server. Tanpa DHCP, pengaturan alamat IP harus dilakukan secara manual pada setiap perangkat, yang tidak hanya memakan waktu tetapi juga rentan terhadap kesalahan, terutama di jaringan dengan jumlah perangkat yang besar. Salah satu fungsi utama DHCP adalah untuk menyederhanakan proses pengelolaan alamat IP, mengurangi konflik alamat IP, dan memastikan penggunaan alamat IP yang efisien dalam jaringan. Selain itu, DHCP juga memudahkan administrator jaringan dalam mengelola perangkat yang sering berganti atau berpindah-pindah, seperti laptop atau perangkat mobile. Dalam konteks pendidikan, memahami cara kerja dan konfigurasi DHCP Server menjadi keterampilan penting bagi siswa jurusan TKJ untuk menguasai manajemen jaringan modern secara profesional.
Alat dan Bahan
Berikut ini adalah alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan konfigurasi DHCP server pada Debian 9
- Laptop/PC
- Aplikasi Oracle VM VirtualBox (VM untuk menjalankan Debian dan Windows XP sebagai Client)
- Sistem Operasi Debian 9 (yang dijalankan diatas VirtualBox)
- Sistem Operasi Windows XP (yang digunakan untuk client)
Langkah Langkah Konfigurasi DHCP Server pada Debian 9
1. Jalankan Debian 9 dari VirtualBox.

2. Jika sudah masuk di Debian 9, Login dengan akunmu melalui SU (SuperUser).

3. Lalu ketik “apt-get install isc-dhcp-server” (tanpa tanda kutip) lalu enter. Karena disini saya sudah menginstalnya,lanjut ke step berikutnya.

4. Lalu ketik “nano /etc/network/interfaces” (tanpa tanda kutip) lalu enter.

5. Lalu untuk konfigurasi ip nya bisa disesuaikan, disini saya menggunakan IP 192.168.10.1 (untuk ip disini bebas, karena kita tidak bergantung kepada ip yang diberikan oleh ISP/Router)

6. Lalu ketik CTRL+O > Enter > CTRL+X untuk menyimpan konfigurasi yang telah kita buat sebelumnya. Selanjutnya ketik “/etc/init.d/networking restart” (tanpa tanda kutip) untuk mengecek apakah ada kesalahan saat mengkonfigurasi. Jika sudah klik Enter.

7. Ketik “ip a” (tanpa tanda kutip) untuk melihat ip kita, jika sudah ketik “ip a a 192.168.10.1/24 dev enp0s3” (tanpa tanda kutip) ,pada tahap ini disesuaikan dengan ip nya masing – masing, lalu Enter.

8. Selanjutnya ketik “nano /etc/hosts” (tanpa tanda kutip), lalu Enter.

9. Untuk konfigurasi pada bagian ini bisa disesuaikan tergantung IP dan domainnya masing masing, pada bagian ini hanya mengubah IP bagian bawah sebaris dengan username dan domainnya, lalu Enter.

10. Jika sudah selesai ketik CTRL+O > Enter > CTRL+X untuk menyimpan konfigurasi yang telah kita buat sebelumnya, lalu ketik “nano /etc/default/isc-dhcp-server” (tanpa tanda kutip), lalu Enter.

11. Untuk pengkonfigurasikannya bisa disesuaikan, disini hanya menghilangkan tanda pagar (#) di “DHCPDv4 dan menambahkan “enp0s3” pada “INTERFACESv4.

12. Jika sudah selesai ketik CTRL+O > Enter > CTRL+X untuk menyimpan konfigurasi yang telah kita buat sebelumnya, lalu ketik “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf” (tanpa tanda kutip) lalu Enter.

13. Lalu kita cari “A Slightly Different” dengan menekan tombol CTRL+W, lalu untuk pengkonfigurasian bisa disesuaikan dengan IP dan Domain masing – masing.

14. Jika sudah selesai ketik CTRL+O > Enter > CTRL+X untuk menyimpan konfigurasi yang telah kita buat sebelumnya, lalu kita ketik “/etc/init.d//isc-dhcp-server restart” (tanpa tanda kutip), fungsinya yakni untuk memeriksa apakah ada kesalahan saat pengkonfigurasiannya, lalu klik Enter.

15. Kita beralih ke VirtualBoxnya untuk mengubah pengaturan network pada Debian 9 nya.

16. Begitu juga pengaturan jaringan pada clientnya, disini saya menggunakan client Windows XP Professional X86.

17. Lalu kita beralih ke clientnya, disini saya menggunakan Windows XP Professional X86 sebagai cliennya, untuk melihat IPnya ke Start > Control Panel, Jika yang digunakan adalah OS lain,mungkin prosesnya akan berbeda, harap disesuaikan.

18. Lalu klik “Network and Internet Connection” , Jika yang digunakan adalah OS lain,mungkin prosesnya akan berbeda, harap disesuaikan.

19. Klik “Network Connections” ” , Jika yang digunakan adalah OS lain,mungkin prosesnya akan berbeda, harap disesuaikan.

20. Klik 2 kali pada adapter Local Area Networknya, lalu klik pada tab Support, dan disitu tertera alamat IPnya, jadi pada clientnya memiliki IP 192.168.10.27 berarti sudah berhasil karena IP tersebut masih dalam range IP yang telah dibuat yakni 192.168.10.1 – 192.168.10.27.

Kesimpulan
Konfigurasi DHCP Server pada Debian 9 merupakan keterampilan mendasar yang sangat penting bagi siswa SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), khususnya dalam memahami dan mengelola jaringan secara profesional. DHCP Server memainkan peran vital dalam mempermudah proses pengelolaan alamat IP di jaringan, mulai dari skala kecil hingga besar. Dengan menerapkan DHCP, administrator jaringan tidak hanya menghemat waktu dalam mengatur perangkat secara manual, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan konfigurasi, seperti konflik alamat IP atau pengaturan yang tidak konsisten.
Melalui artikel ini, diharapkan siswa dapat memahami konsep dasar DHCP, fungsi utamanya, dan langkah-langkah praktis untuk mengimplementasikannya. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat mempelajari cara troubleshooting sederhana untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi saat mengelola DHCP Server. Penguasaan materi ini akan menjadi bekal penting dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, di mana pengelolaan jaringan secara efisien menjadi kebutuhan utama.
Sebagai saran, siswa disarankan untuk mempraktikkan konfigurasi DHCP Server langsung di lingkungan laboratorium dengan berbagai skenario jaringan yang berbeda, seperti jaringan lokal sekolah atau simulasi jaringan perusahaan. Dengan latihan yang konsisten, pemahaman terhadap konsep DHCP dan kemampuannya untuk mengelola jaringan akan semakin meningkat. Dengan demikian, siswa dapat mempersiapkan diri untuk menjadi seorang teknisi jaringan yang andal dan siap bersaing di era teknologi modern ini.
Terima kasih sudah melihat artikel ini, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penyampaian dan tulisan.