Install WordPress di Linux

WordPress adalah salah satu Content Management System (CMS) paling populer di dunia yang digunakan untuk membangun berbagai jenis website, mulai dari blog pribadi, portofolio, hingga situs e-commerce. Keunggulan WordPress terletak pada kemudahannya dalam penggunaan, dukungan komunitas yang luas, serta fleksibilitas dalam penyesuaian fitur melalui tema dan plugin.

Pada artikel sebelumnya, yakni Install WordPress di XAMPP Untuk Pengembangan Lokal, kita telah membahas cara menginstal WordPress di XAMPP, yang merupakan solusi sederhana untuk menjalankan WordPress di lingkungan lokal berbasis Windows. Namun, untuk penggunaan yang lebih serius, seperti mengelola website secara langsung di server, kita perlu memahami cara menginstalnya di sistem berbasis Linux. Oleh karena itu, dalam artikel kali ini, kita akan membahas langkah-langkah menginstal WordPress di Debian 8, sistem operasi berbasis Linux yang sering digunakan sebagai server web.

Bagi pengguna Linux, terutama yang menggunakan Debian 8, menginstal WordPress di server sendiri memberikan kontrol penuh atas website yang dibuat. Dengan menggunakan server berbasis Linux, kita bisa mengoptimalkan kinerja WordPress sesuai kebutuhan, baik untuk penggunaan pribadi maupun dalam lingkungan profesional. Selain itu, menginstal WordPress secara manual di Debian 8 memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai cara kerja server web, pengelolaan database, serta konfigurasi keamanan pada sistem Linux.

Proses instalasi WordPress di Debian 8 mencakup beberapa tahap penting, seperti menyiapkan server web (Apache/Nginx), mengonfigurasi database MySQL/MariaDB, menginstal PHP, serta melakukan pengaturan awal WordPress agar dapat berjalan dengan optimal. Meskipun terdengar cukup teknis, langkah-langkah ini sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah asalkan mengikuti instruksi yang benar.

Sebelum memulai proses instalasi, ada beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan agar instalasi berjalan lancar. Berikut ini adalah daftar persiapan yang harus dilakukan sebelum menginstal WordPress di Debian 8.

Alat dan Bahan yang Harus Dipersiapkan

Sebelum masuk ke proses instalasi, pastikan kamu sudah menyiapkan beberapa hal berikut:

1. Server atau Virtual Machine dengan Debian 8

  • Bisa berupa server fisik, VPS, atau virtual machine di VirtualBox/VMware. dalam praktek ini menggunakan virtual machine VirtualBox
  • Pastikan sudah memiliki akses root atau akun dengan hak akses sudo.

2. Koneksi Internet yang Stabil

  • Dibutuhkan untuk mengunduh paket-paket yang diperlukan saat instalasi.

3. Paket Dasar yang Diperlukan

  • Apache/Nginx (Sebagai web server untuk menjalankan WordPress).
  • MySQL/MariaDB (Sebagai database untuk menyimpan data WordPress).
  • PHP dan ekstensi terkait (Agar WordPress dapat berjalan dengan baik).

4. Domain atau IP Server

  • Jika ingin mengakses WordPress melalui domain, pastikan sudah menyiapkan domain dan mengarahkannya ke server.
  • Jika hanya ingin menggunakan IP server, pastikan IP dapat diakses dari browser.

5. Akses ke Terminal atau SSH

  • Jika menggunakan server lokal, bisa menggunakan terminal langsung.
  • Jika menggunakan server jarak jauh, gunakan SSH untuk mengaksesnya (misalnya dengan PuTTY, Bitvise atau terminal bawaan Linux/Mac).

6. File WordPress Terbaru

7. Teks Editor (Opsional, tetapi Disarankan)

  • nano atau vim untuk mengedit konfigurasi di terminal.

Langkah Langkah Menginstall WordPress di Linux Debian 8

Konfigurasi Dasar

  1. Mengganti hostname

a. Untuk mengganti hostname, kita menggunakan command “nano /etc/hostname.

b. disini hostname saya “Hakim”, ini bisa diubah sesuai selera, jika sudah simpan dengan klik “CTRL + O > Enter > CTRL + X, jika sudah ketik “reboot” untuk merestart debiannya, jika sudah maka anda dapat melihat hasilnya.

  • Ip windows asli

a. Klik Windows + R, lalu ketik “ncpa.cpl” lalu enter.

b. Klik 2 kali pada adapter yang digunakan untuk akses internet ( contoh disini saya menggunakan Broadcom 802.11 Network Adapter ), lalu klik detail dan disitu sudah tertera ip address Windowsnya ( disesuaikan dengan adapter masing – masing ).

  • Ip linux debian
    • Ip address dan subnetmask (ifconfig)

Ketik command “ifconfig” untuk melihat ip address dan subnetmask pada debiannya.

  • Gateway (file interfaces)

Ketik command “nano /etc/network/interfaces” untuk melihat konfigurasi ip address ( termasuk ip dateway ), jika sudah lalu simpan.

  • DNS (file resolv.conf)

Ketik command “nano /etc/resolv.conf” dan masukkan ip debian anda disitu, jika sudah lalu simpan.

Cek konektifitas

  • Ping dns google (ping 8.8.8.8)

Ketik command “ping 8.8.8.8” untuk test ping ke dns google ( jika tampilannya seperti, maka berhasil).

  • Ping ip gateway

Ketik command “ping 192.168.100.1”. perlu diperhatikan, sesuaikan ip gateway masing masing dari penyedia internetnya

  • Ping ip server (dari cmd windows asli)

Ketik command “ping 192.168.100.23”. perlu diperhatikan, disesuaikan dengan ip server ( debian) masing masing

Update repository

  • Lakukan update repository

Untuk update repository nya, cukup ketik command “apt-get update” dan tunggu sebentar.

Install Aplikasi SSH

  • Lakukan install ssh

Untuk menginstall ssh, ketik command “apt-get install ssh”, jika disuruh ketik Y atau N, ketik saja Y lalu enter, dan jika sudah diinstall maka tampilannya akan seperti ini.

Enable Root Login

  • Konfigurasi file sshd_config

Untuk konfigurasi file sshd_config, ketik command “nano /etc/ssh/sshd_conf” lalu enter. Selanjutnya cari baris “PermitRootLogin without-password, lalu diubah ke “PermitRootLogin yes” lalu simpan dan restart dengan command “/etc/init.d/ssh restart”

Login ssh melalui bitvise

  1. Ubah IP DNS Server pada Windows asli

a. Sebelum menggunakan Bitvise, terlebih dahulu ubah ip dns pada windows asli agar debian dapat terhubung ke windows aslinya dengan cara klik Windows + R lalu ketik “ncpa.cpl”

b. Pilih adapter yang digunakan untuk akses internet > lalu klik properties > klik 2 kali apa IPv4 > ubah ip dns yang paling bawah sesuaikan dengan ip debian masing masing.

  1. Remote menggunakan Bitvise

a. Buka aplikasi bitvise nya, lalu untuk settingan

Host : ip debiannya

Port : 22

Username : root

Initial method : set ke password

Jika sudah maka klik “login”

b. Jika ada tampilan ini, maka klik “accept and save” atau “accept for this session”

c. Jika diminta password, masukkan password root debiannya

d. Jika sudah terhubung, maka tampilannya seperti ini.

Ganti IP melalui bitvise

  1. Mengubah IP Addess dari Bitvise

Buka bitvise yang untuk ngeremote (bukan untuk transfer file), ketik “nano /etc/network/interface”, ubah ip menurut nama absen +5 ( contohnya absen saya 18, ditambah 5 jadinya 23), jika sudah simpan.

Instalasi WordPress

  1. Download file wordpress nya

Pertama, download file wordpressnya terlebih dahulu, jika sudah pindahkan file wordpress tersebut ke direktori “/var/www/html”.

  1. Extract file wordpress

Masuk ke direktori “cd /var/www/html”

lalu ketik “tar –zxvf wordpress-5.4.2-id_ID.tar” untuk extract file wordpressnya.

  1. Ubah permission dari WordPress

Ubah permission WordPressnya agar bisa akses penuh ke wordpress tersebut dengan ketik command “chmod 777 –R wordpress” lalu enter dan ketik “chown –R www-data:www-data wordpress” lalu enter.

  1. Login ke phpmyadmin

ketik ip/phpmyadmin ( contohnya : 192.168.100.23/phpmyadmin) lalu input user dan passwordnya.

  1. Buat database baru

Buat database di kolom “ buat basis data “

  1. Buat user baru di database

Tambahkan user baru di database yang telah dibuat tadi, klik database yang baru dibuat tadi di panel kiri > klik hak akses > input data datanya > centang semuanya pada hak akses global > klik kirim

  1. Buka wordpress di browser

Buka wordpress dengan ketik ip saja atau ip/wordpress (contoh : 192.168.100.23 atau 192.168.100.23/wordpress), pada halaman ini, klik “ayo!” untuk melanjutkan.

  • Isi data pengguna wordpressnya

Isi data datanya, untuk isi datanya bisa disesuaikan dengan database anda.

  • Jalankan pemasangan wordpress

Klik jalankan pemasangan.

  • Isi data data wordpressnya

Isi data data yang dibutuhkan, seperti judul web, nama pengguna, password dan lain lainnya

  • Penginstalan sudah selesai

Setelah berhasil install wordpress, klik log masuk untuk login ke wordpressnya.

  • Login ke wordpress

Login ke wordpress dengan akun yang telah dibuat tadi.

Buka WordPress di browser windows

  • Buka halaman beranda wordpress

Ketik ipnya atau ip/wordpress di browser windows asli ( contohnya : FireFox, chrome, Edge, dll ).

  • Buka halaman admin wordpress.

Posting di WordPress

  • Buat pos baru

Klik Baru lalu klik pos.

  • Mengubah isi dari web

Pada bagian ini bisa diubah tergantung selera, untuk memasukkan konten bisa menggunakan blok yang dikanan.

  • Hasilnya

Ini hanya sebagai contoh ya.

  • Buka postingan postingan yang sudah dibuat.

Jika sudah dibuat, maka klik “terbitkan pos” lalu “tampilkan post”.

Troubleshooting

Untuk evaluasinya, pada saat mempraktekkan diharuskan ketelitian,, untuk cara mempraktekkannya harus liat jobsheet apa yang diperintahkan dan jika tidak tau cara konfigurasinya bisa liat internet, tanya forum atau tanya kawan seputar pengkonfigurasian.

Kesimpulan

Dengan menyelesaikan proses instalasi WordPress di Debian 8, kita telah berhasil mengonfigurasi server agar dapat menjalankan salah satu CMS paling populer di dunia. Instalasi ini mencakup beberapa tahapan penting, mulai dari menyiapkan web server Apache/Nginx, mengonfigurasi database MySQL/MariaDB, memasang PHP beserta ekstensi yang dibutuhkan, hingga mengunduh dan mengatur WordPress agar bisa digunakan.

Dibandingkan dengan instalasi di XAMPP yang lebih ditujukan untuk pengujian di lingkungan lokal, instalasi WordPress di Linux—terutama di Debian 8—memberikan lebih banyak fleksibilitas dan kontrol. Dengan memiliki server berbasis Linux, kita bisa menyesuaikan konfigurasi sesuai kebutuhan, meningkatkan keamanan, serta mengoptimalkan performa website agar lebih stabil dan efisien. Selain itu, memahami cara kerja WordPress di server Linux juga menjadi langkah awal yang baik bagi siapa saja yang ingin mendalami administrasi sistem jaringan dan web hosting.

Meskipun instalasi ini sudah cukup untuk menjalankan WordPress, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan agar website bisa berfungsi dengan optimal dalam jangka panjang. Misalnya, kita bisa menambahkan SSL/TLS (HTTPS) untuk meningkatkan keamanan, mengonfigurasi backup otomatis untuk menghindari kehilangan data, serta mengoptimalkan caching dan performa server agar website tetap responsif meskipun menerima banyak pengunjung.

Jika kamu mengikuti artikel ini sebagai bagian dari tugas pembelajaran SMK Jurusan TKJ, diharapkan kamu dapat memahami setiap langkah yang telah dilakukan dan mampu mengimplementasikannya secara mandiri. Dengan pemahaman yang baik, kamu tidak hanya bisa menyelesaikan tugas sekolah, tetapi juga memiliki keterampilan teknis yang dapat digunakan di dunia industri, terutama dalam bidang web hosting dan administrasi server.

Sebagai langkah selanjutnya, kamu bisa mulai mengeksplorasi fitur tambahan yang ada di WordPress, seperti menginstal tema dan plugin, mengonfigurasi SEO, serta mengelola pengguna dan peran dalam website. Dengan begitu, WordPress yang telah kamu instal dapat dimanfaatkan secara maksimal sesuai kebutuhan proyek atau bisnis yang sedang dikembangkan.

Terima kasih telah menyimak artikel ini, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian dan penulisan.

Tinggalkan komentar